Kali ini hidup simpel akan memberikanmu informasi tentang cara hidup jamur beserta jenis dan cara berkembang biaknya secara lengkap dengan bahasa yang sederhana. Pada umumnya jamur tidak masuk dalam jenis tumbuhan yang tidak bisa membuat makanan sendiri karena tidak memiliki klorofil (bahan untuk memasak).
Setiap jenis jamur memiliki cara hidup yang berbeda, ada yang soliter dan ada yang koloni namun pada umumnya mereka menyerap makanan berupa zat organik dari tempat yang mereka tinggali.
Berikut saya jelaskan informasinya secara mudah dan simpel agar kalian mudah memahaminya.
daftar isi
Pengertian Jamur Beserta Ciri-cirinya
Sebelum kita membahas lebih rinci tentang jenis jenis jamur beserta cara hidup dan berkembang biaknya, sangat penting bagi kita untuk memahami jamur itu sendiri.
Jamur merupakan tumbuhan parasit yang hidup di tempat organik baik yang hidup atau yang sudah mati seperti pelapukan jasad tumbuhan, kita sebut sebagai tumbuhan Saprofit.
Makanan yang didapat tersebut kemudian diolah diluar sel tubuhnya (ekstraseluler) dengan menggunakan enzim Hidrolitik, nantinya makanan yang sudah diolah tersebut disimpan dalam bentuk Kolagen atau pati. Oleh karena itu Jamur kita kenal sebagai tumbuhan yang bersifat Heterotrof atau tidak memiliki klorofil.
Selain itu dia memiliki dinding (susunan kitin) yang membuat dia masuk kingdom tersendiri.
Berdasarkan morfologi Jamur adanya cuma satu sel (uniseluler) dan banyak sel (multiseluler) dan inti sel mereka sangat kecil. dibedakan menjadi tiga yaitu khamir, kapang dan cendawan.
Khamir adalah jenis jamur yang memiliki satu sel. kedua adalah kapang yang merupakan jamur multiseluler yang mana Ditubuhnya terdapat benang-benang yang dinamakan Hifa yang mana hifanya tersebut digunakan untuk menyerap makanan. Hifa memiliki motif seperti Anyaman bercabang-cabang (miselium).
Hifa memiliki tipe struktur yang berbeda beberapa diantaranya adalah hifa bersekat memiliki inti banyak (hifa septat multinukleus) maksudnya setiap ruang memiliki banyak inti, hifa bersekat inti tunggal (hifa septat uninukleus) setiap ruang memiliki satu inti dan terakhir adalah hifa yang tidak bersekat (hifa aseptat) maksudnya antara inti satu dengan inti yang lainnya tidak dilapisi sekat dan membran.
Cara Hidup Jamur
Setiap jenis jamur memiliki cara hidupnya masing-masing (toleransi bung) tetapi kita membahas umumnya dulu agar dapat standarnya ibaratnya umumnya semua manusia itu pasti cari uang, cuma secara khusus beda-beda aja cara nyari uangnya.
Berikut penjelasan lebih mudahnya
1. Jamur Pengurai (Saproba)
Inilah yang biasa kita lihat di kayu lapuk yang sudah mati, makanan lama, kertas basah, pakaian dan lain-lain. jamur yang berada di tempat tersebut kita kenal sebagai jamur yang bersifat saprofit atau saproba.
Jamur saproba bisa juga kita sebut sebagai dekomposer karena menguraikan sisa-sisa organik tersebut dan bermanfaat untuk mengembalikan unsur hara ke tanah.
2. Jamur Parasit
Kalau ini sih jenis jamur yang kebangetan banget, sudah tinggal, ambil makan lagi tanpa ijin (kaya mantan). Jamur parasit ini biasanya menumpangi organisme (inang) dan diambil nutrisinya. Inilah jamur yang menyebabkan banyak kerugian bagi kita diantaranya penyakit panu di kulit, infeksi paru-paru korban AIDS, dan ketombe.
3. Jamur dengan Simbiosis Mutualisme
Inilah jamur idaman kita. Meskipun menempati suatu organik Jamur sebenarnya tidak hanya mengambil makanan dari yang dia tempati tetapi dia juga bershadaqah dengan cara menghasilkan zat yang bermanfaat bagi partnernya. Contohnya, lichen (lumut kerak) gabungan antara ganggang hijau dengan jamur.
Jenis jamur Mikoriza juga termasuk Simbiosis Mutualisme. Dia sendiri merupakan hubungan resmi antara akar tanaman dan hifa jamur. Jamur Mikoriza tersebut sangat dicintai tanaman karena membantu pertumbuhan dan kesehatannya.
Begini hubungan mereka
Jamur ini membutuhkan makanan berupa gula dari tanaman dan minta sama si tanaman. Si tanaman ini bilang “kalau mau gulaku, kamu harus ngasih aku beberapa nutrisi dan air”.
Mereka pun akhirnya bersepakat dan akhirnya mereka pun tumbuh dengan subur. Contohnya anggrek, anggrek ini benar benar tidak bisa hidup tanpa jamur karena jamur yang mensubsidi fosfor ke akarnya.
Hubungan itu penting karena pada tanah yang kurang subur hanya mengandung sedikit fosfor. Terbukti dengan hubungan itu di tanah kurang subur, tanaman tersebut tumbuh 20 kali lebih cepat daripada tanaman tanpa bantuan jamur.
Habitat Jamur
Jamur juga memiliki tempat tinggal diberbagai dunia ini, ada yang di laut, air tawar dan di darat. Kita tahu jamur itu tempat tinggalnya bermacam-macam, sebagian ada yang tinggal di tempat yang basah, lembab, sampah dan disisa organisme asalkan sih jangan di hotel.
Bahkan cerita nih jamur juga mau mengalahkan si Limbad karena juga mampu hidup di tempat yang ekstrim seperti di gurun, gunung salju dan kutub.
Hutan merupakan tempat hidup terbaik karena hampir 80 % jamur hidup di hutan dan menempel diantara pepohonan. Selain di pepohonan kita bisa juga menjumpai di daun busuk yang berserakan atau kayu lapuk
Kalau kamu nih lagi kelaparan di hutan bisa tuh cari jamur yang bisa dimakan beberapa diantaranya jamur tiram dan kancing tapi kamu juga harus berhati-hati juga jangan asal makan karena ada yang hidup berkeliaran dan beracun seperti jamur merang.
Cara Berkembang Biak Jamur
Berdasarkan penelitian dan referensi yang ada jamur memiliki 2 cara dalam berkembang biak, pertama berkembang biak secara seksual (perkawinan/generatif) dan secara aseksual (jomblo/vegetatif). Tapi mayoritas jamur di dunia ini dominan berkembang biak secara aseksual meskipun ada yang juga secara seksual.
Berikut penjelasannya
A. Reproduksi Jamur Secara Seksual
Reproduksi ini dilakukan dengan cara melakukan kontak konjugasi dan kontak gametamium. Untuk melakukan kontak tersebut jamur mencari 2 jenis jamur yang cocok dengannya.
Agar bisa bereproduksi jamur harus memiliki alat, nah alatnya itu kita namakan sebagai spora. Berikut jenis-jenis spora yang terdapat di jamur
- Zigospora, merupakan spora yang dihasilkan dari penyatuan dua hifa yang cocok. Contoh jamur yang punya adalah Rhizopus
- Askospora, Spora yang bisa didapatkan dan diproduksi di dalam askus. Contoh jamur yang memilikinya adalah semua jamur divisi Ascomycota.
- Basidiospora, spora yang dihasilkan sel basidium.
Nah setelah memiliki spora, jamur akan berkembang biak. Pertama jamur melakukan Kontak gametamium yaitu dengan cara menyatukan sel maupun hifa yang berbeda jenis.
Kontak Gametamium Memiliki 3 tahapan yaitu Plasmogami (penyatuan 2 protoplasma), Kariogami (penyatuan 2 inti) dan terakhir adalah Miosis (jumlah kromoson dari diploid menjadi haploid).
Kemudian terakhir dilanjutkan dengan kontak konjugasi untuk menyatukan 2 inti haploid yang cocok. Cara pertama gametangia memproduksi sel seksual/gamet khusus kemudian dilepaskan dan menyatu kita bisa menyebutnya sebagai konjugasi gametangia.
kemudian cara kedua adalah spermatisasi yaitu gamet jantan jatuh pada gametangia wanita, terakhir adalah cara somatogami (penyatuan dua hifa) namun sangat jarang dilakukan.
B. Reproduksi Jamur Secara Aseksual
Nah sekarang kita membahas reproduksi jamur yang jomblo kita sebut reproduksinya secara Aseksual. Singkatnya cara berkembang biak ini dilakukan dengan cara membelah diri.
Membelah diri bisa dilakukan dengan cara menghasilkan dua anak sel kembar, membuat spora dan membuat kuncup.
Nah untuk membedakan antara spora jamur seksual dan aseksual, maka lebih enaknya spora aseksual kita namakan dengan mitospora.
Mitospora bisa dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:
- Sporangiospora adalah spora yang dimasak di dalam sporangium. Sporangiospora dimasak sampai matang (endogen) dan memiliki dua jenis, yaitu zoospora (motil) dan aplanspora (non-motil).
- Konidiospora adalah spora yang terbentuk pada ujung hifa (konidiofor). Jika ada yang tebal dari jenis ini kita namakan klamidospora.
Demikian pembahasan tentang jamur, jika kurang simpel dan kurang difahami bisa komentar di bawah.