Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian - Selamat datang, berjumpa lagi dengan tim hidup simpel, kali ini kita akan membahas dampak inflasi terhadap perekonomian beserta pengertian dan cara mengatasinya. Inflasi memang membuat suatu negara mengalami kerugian yang sangat. Beberapa kali Indonesia pernah terkena inflasi sampai harus gunting uang. Jika penasaran silahkan klik sejarah uang indonesia.
Berikut materi tentang dampak inflasi terhadap perekonomian.
daftar isi
Pengertian Inflasi
Inflasi merupakan keadaan yang mengakibatkan naiknya harga secara umum atau proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Dengan kata lain inflasi merupakan proses menurunnya nilai uang secara kontinu
Inflasi sendiri merupakan proses peristiwa dan bukan tingkat tinggi rendahnya harga. Artinya tingkat harga yang dianggap tinggi belum menunjukkan inflasi. Inflasi bisa dianggap apabila terjadi proses kenaikan harga yang terus menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi.
Dampak Inflasi terhadap Perekonomian
Inflasi sebenarnya tidak selalu berdampak buruk bagi perekonomian. Inflasi yang terkendali justru dapat meningkatkan kegiatan perekonomian. Berikut adalah dampak-dampak inflasi terhadap perekonomian khususnya negara dan masyarakat.
Dampak inflasi terhadap pendapatan
Inflasi dapat mengubah pendapatan masyarakat. Perubahan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Pada beberapa kondisi misalnya inflasi ringan atau lunak, inflasi dapat mendorong perkembangan perekonomian. Inflasi dapat mendorong para pengusaha memperluas produksinya. Dengan demikian akan tumbuh kesempatan kerja baru sekaligus bertambahnya pendapatan seseorang.
Sayangnya tetap ada dampak negatif yang ditimbulkannya inflasi diantaranya adalah inflasi dapat merugikan masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, alasannya apabila jumlah uang penghasilan tetap tersebut jika ditukarkan dengan barang maka hanya mendapatkan sedikit.
Untuk lebih jelasnya perhatikan ilustrasi berikut
Sebelum inflasi orang yang menerima pendapatan 100 ribu dapat membeli 100 kg beras seharga 1000 per KG. Karena inflasi maka beras yang harganya semula 1000 per kg menjadi 1250 per kg. Akhirnya kini 100 ribu hanya dapat 80 kg yang semula 100 kg.
Dapat kita simpulkan bahwasanya ada penurunan nilai tukar sebesar 20 kg (100 kg dikurangi 80 kg). Sebaliknya orang yang berutang beruntung karena dia membayar dengan harga beda sebelumnya.
Anggaplah ada petani mempunyai utang ke orang 100 ribu. Sebelum inflasi petani harus menjual beras 100 kg untuk bisa lunasi utangnya. Akan tetapi karena inflasi terjadi sesudahnya, maka harga beras naik menjadi 1250 rupiah per kg. Maka petani tersebut untung karena dia cukup menjual 80 kg untuk membayar utangnya tersebut sebesar 100 ribu.
Dampak Inflasi Terhadap Ekspor
Pada keadaan inflasi, daya saing untuk barang ekspor berkurang, penyebabnya dikarenakan harga barang ekspor mahal dari waktu ke waktu. Inflasi dapat menyulitkan para eksportir dan negara. Negara mengalami kerugian karena daya saing barang ekspor berkurang, yang mengakibatkan jumlah penjualan berkurang. Devisa negara yang diperoleh juga semakin kecil.
Dampak Inflasi Terhadap Minat Orang Untuk Menabung
Pada masa inflasi, laju inflasi menyebabkan berkurangnya pendapatan riil para penabung akibat hanya sedikitnya berkurangnya jumlah bunga yang diterima. Misalnya bulan januari tahun 2006 seseorang menyetor uangnya ke bank dalam bentuk deposito 1 tahun.
Deposito tersebut menghasilkan bunga sebesar misalnya 15 % pertahun. Apabila tingkat inflasi sepanjang januari 2006 – januari 2007 cukup tinggi, katakanlah 11% maka pendapatan dari uang yang didepositokan tinggal 4% minat orang untuk menabung akan berkurang.
Dampak inflasi terhadap kalkulasi harga Pokok
Keadaan inflasi menyebabkan penghitungan untuk menetapkan harga pokok dapat terlalu kecil atau bahkan terlalu besar. Oleh karena persentase dari inflasi tidak teratur, kita dapat memastikan berapa persen inflasi untuk masa tertentu. Akibatnya penetapan harga pokok dan harga jual sering tidak tetap. Keadaan inflasi ini dapat mengacaukan perekonomian terutama untuk produsen.
Kondisi perekonomian suatu negara akan menjadi berbahaya apabila inflasi dalam tingkat tinggi, oleh karena itu, inflasi harus segera diatasi. Tindakan yang dapat diambil untuk mengatasi inflasi dapat berupa kebijakan moneter, kebijakan fiskal atau kebijakan lainnya.
Cara Mengatasi Inflasi
Dalam mengatasi inflasi ada beberapa cara yang bisa dilakukan diantaranya adalah adanya kebijakan moneter yaitu tentang masalah jumlah peredaran uang di masyarakat dan kebijakan fiskal yang lebih menuju pengeluaran dan pendapatan pemerintah, berikut materinya.
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter diambil dengan maksud untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Bank sentral sebagai pemegang otoritas di bidang keuangan dapat mengambil beberapa kebijakan untuk menekan laju inflasi. Kebijakan itu antara lain sebagai berikut
1.1 Kebijakan penetapan persediaan kas
Dengan penetapan jumlah persediaan uang kas di tiap-tiap bank maka bisa mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Untuk masalah ini hanya Bank sentral yang dapat mengambil kebijakan tersebut. Dengan mewajibkan bank-bank umum untuk meningkatkan persediaan kas, maka jumlah uang yang dapat diedarkan oleh bank-bank umum menjadi sedikit. Dengan mengurangi jumlah uang beredar, inflasi dapat ditekan.
1.2 Kebijakan diskonto
Untuk mengatasi inflasi, bank sentral dapat menerapkan kebijakan diskonto dengan cara meningkatkan nilai suku bunga. Tujuannya adalah agar masyarakat terdorong untuk menabung. Dengan demikian, diharapkan jumlah uang yang beredar dapat berkurang, sehingga tingkat inflasi dapat ditekan.
1.3 Kebijakan operasi pasar terbuka
Melalui kebijakan operasi pasar terbuka, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi peredaran uang diantaranya adalah menjual surat-surat berharga yang hanya bisa dilakukan oleh bank sentral. Misalnya dengan menjual Surat Utang Negara (SUN). Uang yang beredar akan semakin sedikit apabila banyak surat-surat berharga pemerintah banyak yang terjual.
2. Kebijakan Fiskal
Langkah atau cara dalam mempengaruhi pendapatan dan pengeluaran pemerintah adalah Kebijakan fiskal. Dengan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah akhirnya bisa untuk mempengaruhi tingkat inflasi. Beberapa kebijakan fiskal diantaranya.
2.1 Menghemat pengeluaran pemerintah
Pemerintah dapat menekan inflasi dengan cara mengurangi penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Sehingga permintaan akan barang dan jasa berkurang yang pada akhirnya dapat menurunkan harga.
2.2 Menaikkan Tarif Pajak
Untuk menekan inflasi, pemerintah dapat menaikkan tarif pajak. Naiknya tarif pajak untuk rumah tangga dan perusahaan akan mengurangi tingkat komsumsi. Pengurangan tingkat komsumsi dapat mengurangi permintaan barang dan jasa, sehingga harga dapat turun.
3. Kebijakan Lain di Luar Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal
Umumnya pemerintah masih masih mengatasi dampak inflasi dengan cara melakukan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Tetapi Selain kebijakan moneter dan fiskal, pemerintah masih mempunyai cara lain. Cara-cara tersebut diantaranya sebagai berikut.
3.1 Peningkatan produksi dan Penambahan barang
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk produsen menambah produksi diantaranya adalah beberapa perusahaan yang bisa memenuhi target diberi premi atau subsidi. Selain itu untuk menambah jumlah barang yang beredar, pemerintah juga dapat melonggarkan keran impor. Misalnya dengan menurunkan bea masuk barang impor internasional.
3.2 Menetapkan Harga Maksimum
Untuk solusi ini pemerintah kita bisa mematok harga untuk jenis barang tertentu. Inflasi dapat dikendalikan apabila ditetapkannya harga tersebut. Tetapi penetapan itu harus realistis. Kalau penetapan itu tidak realistis dapat berakibat terjadi pasar gelap (black market).
Demikianlah dampak inflasi terhadap perekonomian khususnya pemerintah dan negara, semoga bisa membantu, terima kasih.
Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian