Pakaian Adat Bali sebenarya banyak variasinya, walaupun jika dilihat secara sekilas tampak persis. Tiap tiap daerah di Bali memiliki ciri khas simbolik dan ornamen, yang sesuai dengan acara atau upacara, jenis kelamin dan usia pemakainya. Kedudukan sosial serta kondisi ekonomi seseorang bisa diketahui dari corak busana dan juga beberapa atribut atau ornamen yang dikenakannya.
Sampai saat sekarang ini masih belum diketahui dengan pasti nama pakaian ada bali tersebut Karena terdapat banyak berbagai macam pakaian daerah yang berkaitan dengan asal pengguna, kedudukan sosial dan acara pemakaiannya tersebut.
Biasanya pakaian adat Bali terdapat karakteristik khusus, entah untuk pria ataupun wanita. Penjelasannya sebagai berikut.
daftar isi
Pakaian adat Bali untuk pria
Adapun pakaian adat bali pria ada beberapa banyak jenisnya, ada yang digunakan untuk keagamaan dan ada juga yang digunakan untuk pernikahan maupun aktifitas sehari hari. Berikut ini adalah penjelasannya.
Memiliki ikat kepala, yang dalam bahasa Bali disebut Udeng
Perlengkapan Udeng termasuk diantara yang khas dari pakaian adat pria Bali. Udeng merupakan penutup kepala yang bahannya kain dan digunakan sebagai pelaksanaan ibadah, sering pula buat kegiatan sehari hari. Udeng yang dipakai buat acara keagamaan salah satunya adalah udeng putih, sedangkan udeng yang dikenakan dalam kegiatan sehari hari yaitu udeng yang terdapat motif batik pada permukaannya.
Model udeng yang unik disertai adanya simpul di bagian tengah memiliki lambang bahwa penggunanya patut memiliki fikiran jernih dan memfokuskan pikirannya ketika pelaksanaan ibadah.
Kain Kamen
Kain kamen adalah kain yang dipakai sebagai pengganti celana. Pakaian adat Bali tidak menggunakan celana layaknya seperti umumnya untuk bawahan. Sebagai pengganti celana, kamen merupakan suatu kain yang memiliki ukuran panjang 2 meter dan lebarnya 1 meter.
Kain ini diikatkan pada pinggang dengan cara melingkar mulai kiri ke kanan. Adapun simbol dari Ikatan tersebut yaitu Dharma. Penggunaan pada tepi bawah mesti satu jengkal dari telapak kaki dan dibarengi bentuk lancip pada ujung yang menghadap ke bawah, bersentuhan dengan tanah, merupakan suatu bentuk hormat pada ibu pertiwi.
Baju
Adapun Baju pada atribut pakaian adat Bali merupakan sejenis model baju yang tertutup serta ,memiliki suatu bentuk baju tertutup yang mempunyai bentuk sekilas sama dibandingkan dengan baju safari. Walaupun begitu, dalam prinspinya pakaian yang digunakan tidak terdapat aturan aturan khusus, yang dipentingkan yaitu bersih, sopan serta rapi.
Sabuk
Pakaian adat bali pria juga terdapat sabuk dan berbagai perhiasan lainnya. Adapun selendang kecil yang warnanya kuning dikenakan sebagai pelengkap dan penguat kamen dan saput. Ikatan yang digunakan merupakan ikatan dengan memakai simpul hidup dan dditempatkan pada posisi yang kanan.
Langkah langkah mengikatnya tersebut terkandung makna bahwasanya pria Bali patut mampu mengontrol segala sesuatu yang buruk dari segala kehidupannya. Pakaian adat Bali buat pria saat acara tertentu misalnya perkawinan pula disertai dengan perlengkapan yang lain misalnya keris, jas, kemeja, jaket kantor dan alas kaki tertentu.
Saput (Kampuh)
Kain penutup pada bagian bawah yang dikenakan sesudah kamen dikenakan. Adapun langkah langkah menggunakannya yaitu dengan cara saput diikatkan di pinggang dengan cara berputar berlawanan arah jarum jam. Maksud yang paling penting pengenaan saput ini yaitu buat menyembunyikan lekuk tubuh serta urat. Kain penutup ini sangat tidak jarang dipakai ketika ada kegiatan ibadah atau acara pernikahan.
Pakaian adat Bali wanita
Memakai sanggul
Cara mengatur rambut lengkap disertai ornamennya terdapat syarat khusus untuk wanita Bali. Paling tidak ada 2 jenis bentuk tata rambut wanita maupun sanggul yang dapat dipakai, yakni pusung tagel, pusung kekupu dan pusung gonjer.
Pusung kekupu atau pada umumnya dinamakan pula pusung podgala dikenakan khusus bagi wanita yang sudah memiliki status janda, pusung gonjer dipakai khusus untuk wanita yang lajang atau belum menikah , dan yang terakhir pusung tagel dipakai khusus untuk golongan wanita yang telah nikah.
Kebaya
Kebaya yang biasanya dikenakan untuk pakaian adat perempuan Bali yaitu kebaya yang terdapat motif simpel disertai warna yang cerah.pengelompokkan kebaya dengan bentuk semacam itu bisa menampilkan sisi kecantikan dan keanggunan wanita Bali. Dalam kebutuhan kegiatan ibadah, kebaya yang dipakai mesti bersih, sopan dan juga rapi.
Kamen
Buat bagian bawah, pakaian adat Bali untuk wanita pun disertai dengan kamen. Kain tersebut digunakan untuk menyembunyikan tubuh daerah bawah sampai sebatas satu telapak tangan dari lutut. Batasan tersebut diperhatikan bagi wanita Bali supaya masih leluasa disaat bergerak melangkan tapi masih tampak anggun dan sopan.
Selendang (Senteng)
Biasanya, wanita Bali pun memakai selendang atau senteng yang disampirkan di bahu. Pemakaian santeng terdapat arti filosofis bahwa wanita Bali patut mengingat ajaran dharma dan bersedia membimbing putra putrinya agar nantinya taat kepada orang tua.
Pada bagian dada dan pinggang membelit sabuk prada
Adapun tujuan dari mengenakan Sabuk di bagian pinggang tersebut adalah supaya ikat kamennya kuat. Wanita Bali memakai selendang bulang pasang pada pakaian adat terdapat arti filosofis yakni satu buah amanat supaya wanita Bali bisa melindungi rahimnya dan bisa mengontrol tingkah lakunya dari setiap hal keburukan.
Mengenakan kain tapih dan juga perhiasan lainnya
Dalam pengenakan pakaian adat Bali, kerap kali kita menyaksikan masyarakat menyelipkan bunga cempaka putih atau kuning, atau bunga kamboja pada telinga serta di rambut mereka. Hal itu disebabkan tidak Cuma sekedar keindahan saja, namun terdapat suatu tujuan, yakni untuk menghormati tamu yang sudah datang berkunjung.
Jika masyarakat Bali menggunakan pakaian adat di atas, kita nantinya dapat mencari tahu kedudukan sosialnya. untuk contoh, saat seorang remaja puri yang masih lajang ke pura, pada umumnya memakai sanggul atau pusung gonjer, sedangkan untuk wanita dewasa entah yang belum ataupun telah menikah pada umumnya memakai sanggul yang dinamakan tagel.
Disamping menunjukkan keindahan untuk yang memakainya, pakaian adat Bali pun mengutamakan nilai serta sisi filosofi, simbolik, kandungan pesan dan nilai yang ada di dalamnya.
Pada intinya pakaian adat Bali mempunyai filosofi yang asalnya dari tuhan yang diyakini masyarakat hindu (masyarakat Bali kebanyakan memeluk agama Hindu), yakni Sang Hyang Widhi yang diyakini mampu membawa kedamaian. Pakaian adat Bali tidak biasanya dipakai dalam aktifitas sehari hari, masyarakat Bali Cuma memakainya ketika diadakan suatu acara acara penting saja.
Baju Adat Bali untuk Upacara Adat dan Pakaian Pengantin
Pakaian yang dipakai oleh pria ataupun wanita Bali ketika diadakannya acara-acara resmi misalnya pengantin dan upacara adat, ataupun terkadang dikenakan saat aktifitas sehari hari digolongkan menjadi 4 jenis yakni.
Baju Adat Bali Payas Agung
Baju adat tersebut merupakan baju adat lengkap dan elegan yang kerap kali dipakai ketika diadakan resepsi pernikahan atau pengantin.Baju adat Bali ini mempunyai makna keindahan buat yang mengenakannya. Warna yang tidak jarang dipakai ketika pernikahan Payas Agung yaitu warna cerah dan menawan yang bisa membawa kesan gembira serta bahagia untuk kedua pasangan pengantin.
Baju Adat Bali Payas Jangkep
Baju adat Bali ini dibagi menjadi destar, lembaran+wastra, kuaca (lengan panjang, lengan pendek, baju kemeja, jas), kampuh+umpal, sabuk, , keris dan juga alas kaki.
Sedangkan buat wanita, busana payas jangkep yang dipakai yaitu gelung normal atau sanggul rambut, rambut diatur berdasarka perhiasannya, sesanteng, kebaya, wastra, sabuk serta alas kaki.
Baju Adat Bali Payas Madya
Baju adat Bali pria Madya (sedang), baju pria Bali dibagi atas baju, sabuk, kain panjang, alas kaki, umpal dan kampuh. Dan juga bagi wanita satu stel payas madya dibagi menjadi sesanteng, wastra, stagen, kebaya,dan alas kaki.
Baju Adat Bali Payas Alit
Baju adat payas alit yang pada umumnya dipakai pria Bali dibagi menjadi baju, sabuk, selempot, wastra, serta alas kaki. Buat wanita Bali, jika tidak mengenakan baju, maka diwajibkan menggunakan sesanteng, anak-anak kecil tidak termasuk dengan peraturan tersebut.
Penggunaan Baju Adat Bali
- Payas gede atau agung dikenakan oleh pengarep atau manggala yang mana diupacarakan saat pengadaan upacara manusa yadnya yang dianggap penting dan untuk yajamana di dalam upacara yang lain.
- Busana lengkap atau jangkep dikenakan saat upacara yadnya yang ada pada hubungan hormat menghormati.
- Busana sedangm atau madya dan busana sederhana atau alit dipakai saat kondisi kerja dan untuk kesopanan.
Demikianlah penjelasan tentang pakaian adat Bali dan makna tiap bagian-bagiannya, semoga bermanfaat.